Pengungkapan: Tulisan ini memuat tautan afiliasi, yang berarti kami dapat memperoleh komisi jika Anda membeli melalui tautan kami tanpa biaya tambahan bagi Anda.
Pengambilan Kunci
- Dibandingkan dengan polistiren, polistiren lebih rapuh dan cenderung lebih mudah pecah jika terkena tekanan.
- Polietilena menunjukkan fleksibilitas yang lebih tinggi, membuatnya cocok untuk aplikasi yang memerlukan pembengkokan atau peregangan.
- Dari segi biaya, polistirena lebih murah tetapi kurang tahan lama, sedangkan polietilena lebih mahal tetapi bertahan lebih lama.
- Kedua plastik memiliki dampak lingkungan yang berbeda, dengan polietilena lebih ramah lingkungan.
- Polistirena digunakan untuk insulasi dan wadah sekali pakai, sedangkan polietilena umum digunakan dalam kemasan dan perpipaan.
Apa itu Polistirena?
Polistirena adalah polimer hidrokarbon aromatik sintetis yang terbuat dari monomer stirena. Polistirena dikenal karena kejernihannya dan mudah dibentuk menjadi berbagai bentuk.
Varian Kaku dan Busa
Polistirena kaku digunakan dalam produk yang membutuhkan struktur yang kuat seperti wadah dan model. Polistirena busa, yang disebut Styrofoam, ringan dan bersifat isolatif.
Aplikasi dalam Pengemasan
Harganya yang murah dan sifat isolasinya membuat polistirena menjadi pilihan populer dalam pengemasan makanan dan bantalan pelindung. Akan tetapi, kerapuhannya membatasi penggunaannya di lingkungan dengan tekanan tinggi.
Tantangan Lingkungan
Polistirena sulit didaur ulang dan menumpuk di tempat pembuangan sampah, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang polusi. Pembuangannya berdampak buruk pada satwa liar dan ekosistem.
Ketahanan Termal dan Kimia
Meskipun polistirena tahan terhadap suhu rendah, ia akan meleleh atau menjadi getas saat terkena panas. Ketahanan terhadap bahan kimia terbatas, terutama terhadap pelarut organik.
Apa itu Polietilen?
Polietilena adalah polimer yang berasal dari monomer etilena, dan merupakan salah satu plastik yang paling umum di seluruh dunia. Keserbagunaannya berasal dari kepadatan dan struktur percabangannya yang berbeda.
Jenis Polietilena
Polietilena berdensitas tinggi (HDPE) kaku dan kuat, digunakan dalam botol dan pipa. Polietilena berdensitas rendah (LDPE) lebih fleksibel, cocok untuk kantong dan bungkus plastik.
Aplikasi dalam Kemasan dan Wadah
Ketahanan dan ketangguhannya terhadap bahan kimia menjadikan polietilena ideal untuk wadah, film, dan pipa. Polietilena juga tahan terhadap kelembapan, sehingga sangat cocok untuk mengemas barang-barang yang sensitif.
Dampak terhadap Lingkungan
Polietilena dapat didaur ulang, tetapi pembuangan yang tidak tepat menyebabkan pencemaran lingkungan, terutama di lautan. Meskipun tidak lengkap, periode degradasinya yang panjang menimbulkan masalah lingkungan,
Tahan terhadap Bahan Kimia dan UV
Polietilena menunjukkan ketahanan yang baik terhadap berbagai bahan kimia dan memiliki stabilitas UV yang sedang, sehingga memerlukan aditif untuk penggunaan di luar ruangan. Ketahanannya membuatnya cocok untuk perpipaan luar ruangan.
Tabel perbandingan
Berikut ini adalah perbandingan terperinci antara polistirena dan polietilena berdasarkan fitur-fitur utamanya:
Aspek | Polistiren | polyethylene |
---|---|---|
keluwesan | Kaku, rapuh, mudah patah saat mendapat tekanan | Sangat fleksibel, dapat meregang tanpa putus |
Biaya | Harga lebih rendah, hemat biaya untuk barang sekali pakai | Biaya lebih tinggi tetapi lebih tahan lama seiring berjalannya waktu |
Daur ulang | Sulit untuk didaur ulang, dibuang ke tempat pembuangan akhir | Lebih dapat didaur ulang, umum dalam pengelolaan limbah |
Tahan Suhu | Tahan dingin tapi meleleh pada suhu rendah | Ketahanan panas yang lebih baik, tahan terhadap suhu yang lebih tinggi |
Dampak lingkungan | Bertahan di tempat pembuangan sampah, beracun jika dibakar | Kurang beracun jika dibakar, namun menimbulkan polusi di saluran air |
Kekuatan Mekanik | Ringan tapi rapuh | Kuat dan tahan lama, menopang beban berat |
Transparansi | Bening dan transparan, ideal untuk wadah pajangan | Umumnya buram, kurang transparan |
Perlawanan Kimia | Terbatas, rentan terhadap pelarut | Ketahanan tinggi terhadap banyak bahan kimia |
Properti Isolasi | Isolator yang baik, digunakan dalam bentuk busa | Sedang, kurang bersifat isolatif dibandingkan busa polistirena |
Area Aplikasi | Wadah makanan, peralatan makan sekali pakai, kemasan busa | Pipa, kantong plastik, botol, film |
Perbedaan Utama
- keluwesan terlihat jelas bagaimana polietilena dapat ditekuk dengan mudah, sedangkan polistirena tetap kaku dan rapuh.
- Dampak lingkungan berputar di sekitar kemampuan daur ulang dan ketahanan terhadap polusi, dengan polietilena lebih mudah dikelola secara lingkungan.
- Tahan panas terlihat ketika terkena panas, polietilena lebih tahan terhadap suhu yang lebih tinggi daripada polistirena.
- Ruang lingkup aplikasi berkaitan dengan bagaimana setiap bahan cocok untuk tugas yang berbeda berdasarkan sifat fisik dan ketahanannya.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apakah ada pilihan yang dapat terurai secara hayati untuk plastik ini?
Sementara polistirena dan polietilena tradisional tidak dapat terurai secara hayati, penelitian sedang dilakukan untuk menemukan bioplastik yang menawarkan sifat serupa tetapi terurai lebih cepat, sehingga mengurangi jejak lingkungan.
Bisakah plastik ini dibuat tahan UV?
Polietilena dapat diolah dengan stabilisator untuk meningkatkan ketahanan terhadap sinar UV, sedangkan polistirena cenderung lebih cepat rusak akibat sinar matahari, sehingga memerlukan lapisan tambahan untuk penggunaan di luar ruangan.
Apa saja alternatif untuk kemasan makanan selain plastik ini?
Bahan-bahan seperti kemasan berbahan dasar kertas, bioplastik yang dapat terurai secara hayati, atau kaca semakin populer sebagai alternatif yang ramah lingkungan, terutama untuk wadah dan bungkus sekali pakai.
Bagaimana plastik ini berdampak pada fasilitas daur ulang?
Pabrik daur ulang lebih menyukai polietilena karena pemrosesannya lebih mudah, sementara polistirena dapat menimbulkan masalah karena kepadatannya rendah dan adanya risiko kontaminasi, sehingga membatasi opsi daur ulangnya.